Tuesday, February 28, 2012

Dengarkan dan rasakanlah ....

Kalau menyangkut soal tragedi baik, mungkin kita akan dapat mencerna apa yang kita dengar secara positive, ini dikarenakan program pikiran kita selalu mencari kenikmatan dan menghindari penderitaan, itu umum. Tetapi, bereaksi negative terhadap sesuatu yang negatif justru membuat anda masuk kedalam suatu masalah yang harusnya tidak anda dapatkan.

Salah satu penyebab terjadinya kesalah pahaman yang paling banyak kita temui adalah terlalu banyak orang yang kurang pandai untuk mendengarkan dan merasakan.

Guru saya mengatakan kepada saya "Banyak orang terlibat dengan banyak masalah hanya karena mereka tidak pernah belajar tentang ilmu hebat ini, ilmu ini adalah ilmu mendengarkan".

Ya, saya percaya dengan perkataan itu. Banyak diantara kitak atau belum bisa menemukan makna dari apa yang terjadi hanya karena mereka tidak mau atau mungkin tidak bisa mendengar. Dan akibat dari kesalahan itu, kita terjatuh kedalam posisi sulit yang tidak kita inginkan.

Tidak bisa mendengar disini bukan berarti dia memiliki telinga yang tuli tetapi lebih dari itu, dia memiliki hati yang tuli. Banyak orang punya telinga yang terbuka tetapi sedikit orang yang memiliki hati yang terbuka. Mereka mendengar tetapi mereka tidak bisa merasakan apa yang dia dengar, sehingga hingga mereka gagal untuk mengambil kebaikan dari segala  hal yang terjadi didalam hidupnya. Dan yang lebih mengejutkan lagi, alih-alih bertindak untuk kebaikan mereka malah bertindak diluar batas sehingga menimbulkan efek negative yang sungguh berlawanan dengan tujuannya yang sesungguhnya.

Ada dua faktor yang mengakibatkan hal ini terjadi, yang pertama adalah faktor kebodohan, dan yang kedua adalah faktor emosi.

Saya tidak akan membahas faktor pertama yaitu faktor kebodohan, karena saya tau anda bukanlah orang yang tidak tau mengenai hal ini. Tetapi faktor emosi juga menentukan anda cerdas atau bodoh. hehehe

Faktor emosi. Sebagian orang bertindak reaktif bukan karena rendahnya pengetahuan atau kecerdasannya, tetapi lebih daripada itu, biasanya orang-orang yang seperti ini adalah tipe orang kalah yang lebih memilih logikanya dibandingkan emosinya. Memang kita tidak pungkiri bahwa emosi-emosi yang timbul dari sesuatu kejadian yang buruk itu sangat berpengaruh

Anda bekerja untuk apa...?

Banyak orang didalam hidup ini bekerja demi secuil makanan. Bagi mereka hidup ini hanya terdiri dari makan dan berkerja. Hal itu justru berbalik dengan yang harusnya dia lakukan. Saya tidak tau apa yang harusnya anda lakukan tetapi saya tau anda harus tetap menuntut ilmu hingga anda masuk kedalam liang kubur. Ya, anda harus tetap menuntut ilmu sampai anda masuk keliang kubur. Karena meskipun anda sudah berada dalam posisi nikmatpun anda diharuskan untuk menuntut ilmu. Tidak ada kata cukup di dunia ini.

Nah, hampir sebagian orang di dunia hari ini selalu memikirkan pekerjaan dan tidak pernah belajar dari apa yang dia kerjakan. Apa buktinya? Banyak diantara kita yang berkerja hingga dia stress dan akhirnya tanpa dia sadari dia telah merusak kehidupannya sendiri. Jika dia berkerja untuk belajar pasti hasilnya tidak akan seperti itu, ia kan?


BERTINDAK, dan BERPIKIRlah!!

Saya sering menemu banyak kejanggalan ketika mendengar teman-teman atau adik-adik saya ingin membuka suatu usaha. Kejanggalan itu adalah mereka pada umumnya terlalu berpikir muluk dan tidak berani take action. Seandainya dia take action dulu baru berpikir, saya yakin hasilnya tidak akan buruk. Dan biasanya juga, hal ini terjadi bukan karena mereka tidak tau apa yang harus dia lakukan, akan tetapi mereka terlalu lama menunggu sehingga pikiran-pikiran negatif mulai bermunculan, dan pada akhirnya apa? Mereka menjadi cenderung takut untuk membuka usaha, karena pada umumnya mereka berusaha mencari-cari dampak buruk dari apa yang mereka akan lakukan. Akhirnya apa? ya mereka takut dan akhirnya berhenti di mimpi bukan dijalan. hehehe

Bagi saya, ini tidaklah benar, jika anda atau mungkin kita berusaha untuk melakukan sesuatu usaha, kita tidak boleh melihat sesuatu dari sisi negatifnya saja, bagi saya itu tidak adil. Dalam setiap tindakan, dalam setiap perencanaan, harusnya kita memperhitungkan setiam kemungkinan yang terjadi, dan itu harus menyangkut dua indikator penentunya, yaitu kalah atau menang.

Jujur, saya tidak menyarankan anda untuk bertindak dulu baru berpikir. Mungkin ketika anda membaca judul artikel itu anda akan berpikiran seperti itu. Hehehee

Yang saya maksudkan disini adalah kita harusnya mendahulukan tindakan kita dalam membuka suatu usaha atau menyatakan apa yang kita pikirkan tentang usaha tersebut secepatnya. Semakin cepat anda bertindak maka semakin cepat anda belajar. hehehehe

Apa yang di ajarkan ayah kaya saya

Bukan hanya Robert Kiyosaki, ternyata sayapun memiliki ayah-ayah kaya yang menasehati saya. Ayah-ayah  kaya saya adalah orang-orang yang sudah menemukan kebahagian dan kecukupan dibidangnya masing-masing. Apa yang mereka ajarkan sangat berarti bagi saya, karena mereka memberikan saya inspirasi dan semangat dalam menjalani hidup lewat kata-kata bijaknya. Ayah kaya saya pernah mengatakan kepada saya untuk saling berbagi kepada sesama. Dan kali ini saya ingin mencoba memenuhi salah satu nasehatnya untuk berbagi kepada anda.

Menunggu adalah tindakan bodoh

Ayah kaya saya mengajarkan bahwa dengan menunggu berarti kita telah membiarkan banyak orang untuk lebih lama lagi berharap akan datang pertolongan dari kita. Baginya, kita adalah orang yang dinantikan dan orang dinantikan tidak pantas untuk menunggu. Karena ketika anda menunggu anda berarti telah membiarkan orang lain untuk lebih lama hidup dalam kesengsaraan. Dan kesengsaraan mereka yang menanti kita adalah kesengsaraan kita juga.

Tantangan adalah kenikmatan hidup

Saya adalah pria miskin yang hidup serba pas-pasan. Hidup saya penuh dengan masalah,teman-teman saya merendahkan saya, sekolah melecehkan saya, dan mereka yang kaya tapi angkuh takut berteman dengan saya. Ya itulah hidup kehidupan masa kecil saya. Anda bisa bayangkan itu..? Sehingga saya pernah di usir dari rumah teman saya beberapa kali karena saya adalah orang yang miskin.

Itulah kehidupan, ya mungkin jika saya hidup di tempat yang berbeda saya tidak akan menemui masalah seperti ini. Atau mungkin jika saya lahir dari keluarga yang lebih kaya saya tidak akan seperti ini.

Hari berlalu dengan penyesalan dan tiba pada suatu  waktu saya tidak sengaja bertemu seorang pengusaha tua dan kamipun berbincang-bincang sejenak. Dalam percakapan ini saya menggambarkan dia sebaai salah satu dari ayah kaya saya, ya meskipun dia bukan ayak kaya saya.

Ayah kaya saya pernah bertanya kepada saya "Apakah kamu pikir jika kamu mendapatkan banyak uang dan mendapati kehidupan yang mewah kamu akan bahagia..?" tanyanya

Lalu saya terdiam dan terpaku menatap matanya, dan untuk beberapa saat kami terdiam.

Lalu ayah kaya saya mulai berkata lagi "Dulu, saya pernah bertemu orang yang sangat kaya sekali, dia mempunyai rumah yang mewah, kapal pesiar, mobil mewah, pokoknya hidupnya sangat-sangat mewag, dan tentu saja dia tidak perlu berkerja keras untuk mendapati apa yang dia inginkan. Pertanyaanya adalah apakah kamu mengira dia bahagia?" Kata ayah kaya saya..

Kembali saya terpanah mendengar kata-katanya. dan pada akhirnya dia mulai bercerita kembali "Sekarang saya ulangi lagi, apakah dia bahagia? hahaha, ternyata dia tidak bahagia, dia berkata kepada saya bahwa hidupnya sangat membosankan, tidak ada tantangan yang bisa dia beli, dan tantangan yang bisa dia beli hanyalah sesuatu yang mengancam nyawanya sendiri. Dan lucunya, dia  sangat menginkan kehidupan sederhana seperti kita-kita ini."


Sejenak merenungi perkataannya, saya menyimpulkan secara pribadi bahwa penyelesaian masalah adalah bagian dari kebahagiaan. Dan masalah hanya dapat kita selesaikan jika kita menemuinya dengan jantan. Maka janganlah sekali-kali kita berasa tidak bahagia ketika kita menghadapi kesulitan. Mungkin itu maksud yang disiratkan TUHAN dalam perbincangan ini tetapi saya idak tau pastinya. hehehe

Berbagilah sebelum kamu menjadi kaya, karena dengan berbagilah kamu akan menjadi kaya

Banyak orang yang menunggu atau mungkin menunda untuk berbagi, padahal berbagi itu adalah sesuatu kegiatan yang mulia. Ayah kaya saya selalu mengatakan kepada saya bahwa apa yang kamu terima hari ini adalah apa yang kamu berikan kemarin. Ya, saya mempercayai kata-kata indah itu.

Di dalam agama saya, di jabarkan secara mendetail tentang apa yang di ajarkan ayah kaya saya ini, dia adalah tipe orang yang religius, jadi sangat mungkin bahwa dia mengetahui tekhnik ini secara utuh melalui pendidikan agamanya. Ya, saya meyakini itu.

Apa yang membuat sebagian orang kaya dan sebagiannya lagi tidak kaya menurut takaran ayak kaya saya adalah bergantung dari seberapa banyak yang mereka bagi. Jika dia sedikit berbagi maka apa yang akan ia dapati juga akan sedikit. Kemurah hatian adalah faktor pending untuk mendongkrak kekayaan seseorang.

Adaya kesalahan yang paling mendasar yang sering dilupakan oleh kebanyakan orang. Kebanyakan orang mengira bahwa apa yang harus mereka bagi adalah sesuatu benda dalam bentuk materi, padahal kenyataannya tidak. Seperti seorang penulis yang menjadi kaya karena ia berbagi ilmunya kepada orang banyak, ataupun seperti seorang mentor yang berbagi banyak motivasi kepada orang banyak. Semakin banyak kita berbagi maka semakin banyak yang kita dapatkan.

Tetapi biasanya, apa yang kita bagi juga menentukan bayaran kita, seperti jika kita berbagi ilmu maka kita akan mendapatkan ilmu yang lebih baik lagi, jika kita berbagi penghasilan maka kita akan mendapatkan penghasilan yang lebih baik lagi, jika kita berbagi kebahagiaan kita akan mendapatkan kebahagiaan yang lebih baik, dan jika kita berbagi darah kita akan mendapatkan darah yang lebih baik, dan begitu pula sebalik dan seterusnya.


Jika anda mengamati tulisan ini, anda pasti akan mengingatnya juga, entah anda sadar atau tidak bahwa berbagi juga ada dalam ilmu bisnis management yang paling sering diajarkan. Salah satunya adalah dalam bagian faktor kali dan nilai tambah. Mungkin anda tidak menyadari bahwa faktor kali dan nilai tambah adalah juga bagian dari apa yang kita kenal sebagai ilmu "BERBAGI". salah satu kunci terpenting yang gagal disadari oleh banyak orang adalah berbagi itu mencakup banyak aspek dalam kehidupan kita. Dan yang paling lucunya lagi apa yang kita bagi tidak akan pernah lepas dari faktor kali dan nilai tambah itu sendiri.

Seperti, jika kita membagi satu orang kita secara tidak sadar mungkin hanya mendapatkan keuntungan senilai dengan prospek satu orang tersebut, dan apa jadinya jika kita memberikan kebaikan kepada seratus kali lipatnya? Wah, gimana ya...?

Dan satu lagi, nilai tambah juga adalah satu faktor penting. Banyak orang bingung, kenapa ketika saya menggunakan jasa atau membeli suatu produk saya biasanya menawar dan habis itu membayar lebih. Sesungguhnya saya tidaklah gila, saya hanya ingin memberikan nilai tambah kepada mereka, supaya mereka dapat berkerja lebih baik lagi, dan selalu mendahulukan saya. Ikata emosi yang diberikan oleh faktor kali dan nilai tambah sangatlah berpengaruh bagi saya. Tidak tau juga ya dengan anda. hehehe

Dan jika anda sadari bahwa para orang-orang terkaya di duniapun pada umumnya adalah orang-orang yang senantia berbagi kepada sesama. Seperti Billl Gates yang menyumbang milyaran dollar untuk lembaga amalnya, ataupun Donald Trump yang yang membagikan uangnya untuk yayasan sosial dan gereja.

Ada satu ungkapan mulia dari salah satu orang terkaya di Dunia, beliau adalah pemilik beberapa perusahaan yang telah mendunia seperti pemilik Bank of America, Coca Cola, IBM, Colgate, Gillette, dan lain-lain. Siapakah dia? Ya, betul, dia adalah Warren Buffet. Warren Buffet pernah mengatakan bahwa "hidup ini baru sangat bermakna kalau kita bisa berbagi sebab berbagi itu mulia". Sebegitu pentingnya berbagi hingga dia menempatkan BERBAGI sebagai makna dari hidupnya.

Untuk saat ini udah dulu ya, tetap semangat and always be possitive ;0


Monday, February 27, 2012

Strategi beriklan untuk para pedagang di pasar tradisional

Dulu, saya sempat bertanya-tanya, jenis promosi apakah yang paling tepat untuk menaikkan angka penjualan di pasar tradisional. Ya, mungkin saya terlihat bercanda, tapi saya serius loh. Saya bertanya pada sesepuh dan mayoritas menjawab dengan "Pasang Spanduk Aja". Ehm, benar dengan mencoba tekhnik sederhana ini saya mendapatkan beberapa pelanggan baru, tetapi gimana ya..? hehehe. Dengan memasang iklan berjenis ini kemungkinan anda akan mendapatkan banyak pelanggan baru, namun dengan tekhnik ini saya dapat meyakinkan anda bahwa para pesaingan anda juga akan menyerbu lapak anda. hehehe Gak percaya, boleh dicoba, monggo... hehehe

Dan, saya juga pernah bertanya kepada salah satu pelatih bisnis terkemuka di Indonesia yang juga telah menulis banyak buku bisnis, namun saya rasa saya tidak akan menyebutkan namanya disini karena tidak etislah kalau saya ngomongin orang lain, apalagi kalau ngomongin jeleknya. hehehehe. Kurang lebih seperti inilah yang dia katakan :

Promo di pasar tradisional yang murah meriah tetapi menghasilkan bisa banyak cara. Yang paling murah, pake selebaran yang ditempel. Seperti beras Rojo Lele di tempat lain Rp 105.000,-/karung di tempat kita hanya Rp 100.000,-/karung misalkan. Tempel di setiap sudut pasar.. pasti orang langsung menyerbu lapak kita.. Tapi nempelnya jangan kebanyakan juga.. kalau tidak para pedagang yang jadi saingan kita yang nyerbu lapak kita.. hehehe

Dilihat secara sepintas ini memang menjanjikan banyak peluang yang menjanjikan untuk menciptakan banyak pelanggan baru bagi usaha anda. Tetapi masalahnya adalah, dikarenakan persaingan di pasar tradisional bersifat langsu (Langsung berhadapan dengan bussiness owner), kita jadi terjebak dalam acara banting-bantingan harga. Dan tentu saja hal ini akan menjadikan terjadinya persaingan tidak sehat di pasar tempat anda bermain.

Lantas, bagaimana cara promosi yang tepat untuk memenangkan pasar tradisional..?

Nah, saya tidak tau ada berapa cara promosi yang cocok untuk diberlakukan di pasar tradisional, tapi saya akan memberikan beberapa cara khusus yang sudah terbukti berhasil menaikkan rating penjualan para pedagang di pasar tradisional...

Pertama, buatlah varian barang dagangan anda seramai mungkin, contohnya seperti jenis barang yang lebih banyak dari yang lain, sedikit lebih terlihat atau menonjol dari yang lain.

Kedua, adalah dengan tekhnik pengikatan hubungan batin antara anda dengan calon pelanggan anda atau para pembeli yang membeli di tempat anda berdagang. Sebagai contoh mungkin anda bisa mengajaknya untuk berbicara tentang masalah-masalah yang emosional seperti keluarga dan lain-lain. Atau mungkin juga menjalin silaturrahmi ke rumah para calon pelanggan anda. Dan ini adalah cara yang sangat efektif untuk menghadirkan para pelanggan anda untuk tetap setia kepada anda. Semoga.. hehehe

Nah yang terakhir, jangan pernah mengeceakan pelanggan anda.. hehehe itu sudah pasti ya...?

Lah, terus apa hubungannya dengan promosinya...?

 Mungkin sekilas anda tidak melihat secara langsung . Tetapi sejarah membuktikan, bahwa kiat-kiat diatas tanpa disadari telah menjadikan promosi murah lagi meriah untuk usaha anda. Karena ketika hubungan emosional sudah terbentuk dengan para pelanggan, para pelanggan cenderung akan mempromosikan usaha anda kepada orang-orang terdekatnya yang membutuhkan produk atau jasa dari usaha anda.

Untuk saat ini, sekian dulu ya, dan terimakasih banyak :)

Cara memilih bidang usaha untuk para pemula

Pemilihan bidang usaha adalah salah satu faktor penting dalam mendirikan suatu usaha. Namun, dalam proses pemilihan bidangnya sering kali kita merasa sulit untuk menentukan pilihan terbaik untuk usaha yang akan kita jalankan. Akhirnya apa...? Kita terjebak dalam situasi yang membimbangkan dan memunculkan pemikiran-pimikiran aneh yang akhirnya menjebak kita dalam situasi yang sulit dan merugikan.

Dan lucunya adalah, tidak sedikit diantara kita mencoba jenis-jenis usaha yang sangat jarang ditemui disekitarnya. Atas dasar nama kreativ mereka mencoba suatu jenis usaha yang belum pernah dilirik oleh pasar. Tetapi ada juga yang karena takut terlibat dalam persaingan yang ketat ia lari dan mencoba menciptakan sesuatu bentuk usaha yang laka dan masih tergolong asing.

Akhirnya apa? Banyak diantara mereka yang dengan terpaksa mengeluarkan dana yang begitu besarnya untuk melakukan promosi-promosi untuk mengenalkan produk mereka kepada pasar. Hal ini sungguh sangat menyita waktu dan menghabiskan banyak dana.

Terlepas dari alasan-alasan yang berada diatas, pengaruh emosiona-emosional akibat pemberitaan media-media tentang pengusaha-pengusaha kreativ muda yang mampu menjadikan ide tunggalnya (ciptaan dia pribadi) sebagai tombak untuk memberikan sumber penghasilan yang sangat tinggi juga memicu para calon pengusaha muda ini untuk ikut-ikutan menciptakan hal-hal yang baru dan sangat asing di telinga. Sehingga menjebak mereka dalam situasi yang rumit. Kalau anda berpikir Henry Ford bisa, Mark Zuckerberg juga bisa. Terus yang jadi pertanyaan saya, berapa banyak kah orang yang bisa menjadi seperti mereka? Ya, saya yakin tidak akan melebihi para follower tukang Mie Ayam sebelah rumah saya. hehehe


Nah, dalam memilih usaha, usahakanlah apa yang akan anda jalankan sudah memiliki pasar, sehingga anda tidak perlu menciptakan pasarnya sendiri. Dan yang paling penting adalah pastikan pasarnya masih terbuka lebar untuk jangka waktu yang panjang dan terus dapat melahirkan pelanggan-pelanggan baru setiap harinya.


Dan yang selanjutnya, pastikan juga bahwa anda sudah memiliki skill yang yang memadai untuk menjalankan usaha tersebut. Nah, untuk hari ini, sekkian dulu ya, dan terimakasih banyak atas kunjungannya :)

Sunday, February 26, 2012

Ilmu : Langkah pertama yang akan membuat anda mencapai kesempurnaaan hidup

Saya pernah mendengar perkataan bijak yang dikatakan oleh orangtua saya kepada saya, mungkin juga orangtua anda pernah mengatakan ini kepada anda, ya saya rasa begitu, perkataan itu adalah "Tidak ada makhluk yang sempurna". Ya, itu perkataan yang benar-benar BENAR. Tapi saya sering menyaksikan bahwa kata-kata itu menjadi tameng untuk membenarkan kemalasan dan kegagalan. Saya percaya bahwa tidak ada seorang manusiapun yang dapat dikatakan sempurna, bahkan para nabipun memiliki kekurangan, ia kan? tetapi ada sebuah kesempurnaan yang terdapat dalam diri setiap manusia yaitu "kesempurnaan hidup".

Kesempurnaan hidup hanya dapat dicapai ketika kita dapat bersatu dengan yang maha sempurna. Kita tidak mungkin bisa menjadi manusia yang memiliki kesempunaan hidup jika kita tidak tau apa yang membuat kita sempurna.

Dan yang maha sempurna telah memberikan kita banyak hadiah untuk membantu dan membuat hidup kita sempurna dengan ilmunya.

Ilmu, itulah dia yang akan membawa kita pada tingkat kehidupan yang sempurna, kita akan mengetahui apa-apa yang baik dan apa-apa yang buruk. Tetapi masalahnya adalah hanya sedikit orang yang tau bagaimana cara mendapatkan ilmu tersebut.

Ilmu yang kita butuhkan dalam hidup ini adalah ilmu yang dapat mencegah kita dari segala perbuatan buruk kita. Kebenaran dari suatu kebanaran mungkin bagi sebagian orang hanyalah berbentuk samar, apalagi jika dalam perjalanan kehidupan ini dia selalu ditemui oleh masalah-masalah yang berhubungan dengan sesuatu yang dinilai buruk. Perlu diketahui bahwa sesunguhnya tidak ada buruk, buruk hanyalah sebuah nilai yang diberikan oleh seorang pecundang kepada kehidupan. Semua yang terjadi didalam hidup kita adalah baik, semua yang terjadi dalam hidup kita adalah ilmu, dan semua ilmu adalah baik.

Apa yang tidak disadari dari banyak orang yang hidup dengan penyesalan, penderitaan atau bentuk-bentuk emosi yang salah lainnya adalah mereka gagal menemukan sisi baik dari masalah yang ia hadapi.

Dalam buku Cashflo Quadran karya Robert Kiyosaki saya menemukan judul tulisan yang sedikit atau banyak menggambarkan kisah ini. Tulisan tersebut adalah "Saat-saat terbaik.... saat-saat terburuk". Saat yang terbaik bagi seseorang mungkin saja adalah waktu yang buruk bagi sebagian orang. Ya, iulah kehidupan. Yang menjadi pembeda antara WAKTU YANG BAIK dan WAKTU YANG BURUK hanyalah terletak pada pengetahuan yang terdapat di dalamnya,

Saya pernah mengatakan kepada anda bahwa semua yang terjadi di dalam hidup kita adalah hasil dari apa yang telah kita ketahui sebelumnya. Dan apa yang telah kita ketahui, adalah apa yang telah kita pelajari sebelumnya.

Ada pepatah yang mengatakan "Yang penting bukanlah apa yang telah terjadi dari suatu kejadian melainkan makna dari apa yang sudah terjadi dan itulah kehidupan yang sesungguhnya".

Lagi-lagi ini hanyalah soal pengetahuan. Banyak orang sudah mengetahui bahwa kita harus mengambil sesuatu pelajaran dari apa yang terjadi. Ya, itu sangatlah benar. Tetapi sayangnya apa yang ia pelajari bukanlah apa yang harusnya ia pelajari. Banyak orang berpikir dengan mengetahui penyebab, atau hasil dari kegagalan atau keberhasilannyanya saja sudah cukup untuk menyatakan dirinya sudah belajar. Bagi saya itu tidak cukup, tahu bukanlah tujuannya, Tujuannya adalah hasil dari apa yang anda tahu. Terkadang dengan menetahui cara untuk sampai ke tanah suci tidaklah membuat anda dapat mencapai ketanah suci, kenapa..? Karena tahu saja tidaklah cukup, anda tidak akan pernah dapat dinilai  sebagai seorang berilmu jika apa yang anda lakukan tidaklah sama dengan apa yang telah anda ketahui. Seorang sahabat bernah berkata kepada saya bahwa tidak ada ilmu di balik pengetahuan yang ditinggalkan.