Wednesday, April 25, 2012

Cinta merupakan tempat persinggahan yang menjadi ajang perlombaan di antara orang-orang yang suka berlomba, menjadisasaran orang-orangyang beramal dan menjadi curahan orang-orang yang mencintai. 
Dengan sepoi anginnya, orang-orang yang beribadah merasakan ketenangan. 
Cinta merupakan santapan hati, makanan ruh dan kesenangannya. 
Cinta merupakan kehidupan, sehingga orang yang tidak memilikinya seperti orang mati. 
Cinta adalah cahaya, siapa yang tidak memilikinya seperti berada di tengah lautan yang gelap gulita. 
Cinta adalah obat penyembuh, siapa yang tidak memilikinya maka hatinya diendapi berbagai macam penyakit. 
Cinta adalah kelezatan, siapa yang tidak memilikinya maka seluruh hidupnya diwarnai kegelisahan dan
penderitaan. 
Cinta adalah ruh iman dan amal, kedudukan dan keadaan, yang jika cinta ini tidak ada di sana, maka tak ubahnya jasad yang tidak memiliki ruh. 
Cinta membawakan beban orang-orang yang mengadakan perjalanan saat menuju ke suatu negeri, yang tentu saja mereka akan keberatan jika beban itu dibawa sendiri. 
Cinta menghantarkan mereka ke tempat persinggahan yang selainnya tak bisa menghantarkan mereka ke
tujuan. 
Cinta adalah kendaraan yang membawa mereka kepada sang kekasih. 
Cinta adalah jalan mereka yang lurus, yang menghantarkan mereka ke tempat persinggahan pertama yang terdekat.

Ibnul Qayyim

Cinta, dan itulah cinta. Semua dari yang tercipta di dunia ini memiliki sesuatu yang disebut cinta, tidak ada yang salah dengan hal itu. Hal ini adalah hal yang manusiawi, tetapi sayangnya banyak diantara kita yang salah menyinggahkan cinta kita ketempat yang tepat. Hingga pada akhirnya kita menemukan banyak masalah yang terus menjadi teman kita melewati hari kita. Dan celakanya, ketika kita salah menempatkannya, maka kita sudah salamanya terjebak dalam penghianatan.

Dan, masalah selanjutnya adalah bukan hanya terletak pada tempat persinggahannya, tetapi juga pada jumlah empat yang kita singgahkan, semakin banyak tempat yang dapat cinta kita singgahi maka semakin banyak cinta yang menyinggahi kita dan ini terbukti.

Diluar sana kita menemukan banyak orang yang menderita karena salahnya meletakkan cinta dan sedikitnya cinnta yang dia letakkan. Kecenderungan ini semakin kian menjadi tradisi yang semakin berkembang, dan sekarang kita bisa melihat, semakin sedikitnya senyuman yang kita dapatkan waktu demi waktu.

Cinta adalah toak ukur dari amal yang kita berikan kepada orang banyak, sesuatu yang kita lakukan sebenarnya selalu bersumber dari sesuatu yang disebut cinta. 

Sebagai contoh, mungkin banyak orang di luar sana yang berkerja tanpa cinta karena gaji yang rendah atau apalah alasannya, mungkin dari sisi yang biasa orang lihat dia pergi ke tempat dimana dia berkerja dengan perasaan tanpa sedikitpun cinta kepada pekerjaannya, tetapi mengapa dia tetap mempertahankannya...? Jelas, jawabnya adalah karena cinta yang dimilikinya kepada dirinya sendiri.

Dia takut bahwa dirinya akan menjadi sulit dan dia takut dirinya menderita. Dan tanpa sengaja dia telah menjerumuskannya kedalam cinta yang salah, dia mencintai dirinya dengan cara yang salah, sehingga ia melakukan hal yang tidak seharusnya dia lakukan.

Semua dari kita menyadari, dengan cinta yang kita miliki kita merasa tenang dan merasa bahagia, tetapi ketika perasaan-perasaan negatif rasanya jauh lebih besar dari pada perasaan cintanya, maka dapat di pastikan kebahagiaan itu akan kalah oleh perasaan negatif yang jumlahnya jauh lebih besar, perasaan seperti marah, benci, iri syirik dan lain-lain adalah perasaan negatif yang saya maksud.

Jika kita mengacu pada kehidupan yang sesungguhnya dimana definisi hidup adalah bermanfaat atau bermakna bagi diri sendiri atau orang lain .maka kita simpulkan penilaian tersebut adalah mengenai seberapa banyak orang yang mencintai anda, karena itu adalah standart penilaian umum yang harus terpenuhi. 

Ibarat cinta dan benci adalah cahaya dan kegelapan, Albert Einstein menjelaskan bahwa kegelapan itu adalah ketiadaannya cahaya, dengan kata lain benci adalah imbas dari ketiadaannya cinta atau cahaya. Lebih penting lagi, kita harus menyadari bahwa ketiadaanya cahaya adalah pembawa awal kita kepada kematian. Jadi dengan kata lain, orang yang tidak memiliki cahaya atau cinta andalah orang yang mati, dan orang yang salah menempatkan cahaya adalah orang yang menyerupai orang yang hampir mati.

Orang yang salah menempatkan cinta itu sama saja seperti orang yang meletakkan lampu mobilnya dikendaraan yang tidak ia kendarai dan dia mengendarai mobilnya sendiri tanpa lampu di engah gelapnya malam. Dan apa yang terjadi, saya tidak tahu pastinya, tetapi saya tahu dia harus berhati-hati untuk mengendarainya ika dia tidak ingin celaka.


Dan jika cinta adalah cahaya dan kegelapan itu benci, seperti halnya kebahagiaan dan rasa sakit, maka sesungguhnya orang yang sedang dalam perasaan-perasaan buruk sedang merasakan sakit yang nyata. Saya tidak tau berapa banyak orang yang hari ini berada dalam perasaan sakit hanya karena berada dalam posisi dimana mereka tidak menempatkan cinta di dalam hidupnya sendiri.

Rasa sakit adalah sesuatu yang paling ditakuti di dunia ini, semua tindakan yang kita lakukan di dalam ini adalah cenderung untuk menghindarkan kita dari rasa sakit, entah itu secara fisik maupun mental. Kita mungkin tidak menyadarinya sepenuhnya. tetapi saya tau, kita sepenuhnya tahu dan kita sepenuhnya mengerti bahwa hal itu memang benar-benar terjadi.

Sebagai contoh, kita banyak menemui orang didunia ini yang tidak mau mengeluarkan uangnya untuk beberapa hal, kenapa..? Apakah karena mereka pelit..? Apakah karena mereka mereka membutuhkannya...? Semua jawaban itu mungkin, tetapi itu tidak pasti. Saya tahu jawaban pasti dari permasalahn ini, mereka takut merasakan sakitnya kehilangan uang.

Rasa sakitlah yang memicu sebagian orang untuk menghindari sesuatu yang di anggap sebagai sumber rasa sakit yang diterimanya. Kita bisa lihat diluar sana, atau mungkin bahkan diri kita sendiri, banyal orang rela mengeluarkan uang untuk menolong anaknya yang sedang sakit, tetapi tidak untuk tetangganya yang sedang sakit. Semua itu hanya sekedar rasa sakit yang di timbulkannya. Kenapa, karena perasaan cintalah yang memicu semuanya ini terjadi.

Selain daripada itu, pada dasarnya cinta adalah kendaraan yang kita kendalikan yang membawa kita kepada tempat tujuan tertentu didalam hidup kita, entah itu baik  ataupun buruk. Yang menjadi tolah ukurnya adalah sejauh mana pengetahuan anda tentang ilmu mengendarai perasaan yang sangat dahsyat ini. Dan jika kita lihat didalam tulisan sebelumnya, ketika kita meletakkanya ketempat yang salah maka terjadilah kekacauan, dan terjadilah banyak malapetaka yang salah. Kita bisa lihat disini, banyak pasangan yang sebenarnya saling mencintai, tetapiharus berakhir bukan karena mereka kehilangan rasa tetapi karena mereka kehilangan kontrol terhadap perasaan mereka.

Dan lebih jauh lagi kita dapat melihat kehidupan bermasyarakat kita yang rusak, bukan karena kurangnya rasa kasih sayang di antara masyarakat kita tetapi karena sulitnya kendaraan ini dikendalikan. Kita dapat lihat diluar sana, yang rasa persahabatnnya begitu kuat, atau mungkin kitapun memiliki perasaan itu, tetapi terkadang kita gagal untuk mengendalikannya sehingga kita tidak dapat menghasilkan hal positive yang harusnya dapat kita ciptakan. Sebagai contoh, kita terkadang sangat mempunyai perasaan sayang terhadap tetangga, guru-guru kita, atau siapa saja. Akan tetapi ketika dia dalam masalah kita cenderung untuk menjauhinya padahal sesungguhnya kita sangat mampu dan sangat ingin untuk membantunya. Ini semua dikarenakan sebuah masalah yang ibarat sebuah baru dapat mengganggu jalannya kendaraan cinta ini. Dan celakanya, semakin besar batunya, semakin sulit kita mengendalikannya, bahkan mungkin jika terlalu besar dan tabrakan maka kendaraan ini akan hancur dan musnalah sudah.

Dengan demikian, kita dapat memetik sedikit pelajaran mengenai cinta ini, dan saya harap meskipun tidak banyak, saya harap tulisan ini dapat menambah wawasan kita semua untuk lebih menghargai dan mengenal cinta lebih jau.

Tuesday, April 24, 2012

Berpikir dan menjadi kaya :)

Sebuah buku klasik yang sangat menginspirasi, Berpikir dan menjadi kaya itulah judulnya.

Tetapi kenapa harus berpikir ya..? Kenapa tidak berkerja keras dan menjadi kaya, atau pergi kesekolah dan menjadi kaya, atau berkerja dan menjadi kaya, atau mungkin yang lebih ekstrim lagi kenapa tidak korupsi dan menjadi kaya..?

Saya tidak tau jawaban pastinya, tetapi saya telah membaca banyak buku yang sangat-sangat menginspirasi saya, dan sangat berpengaruh pada hidup saya. Ya banyak dan tentu saja dengan tema yang berbeda. Dan saya menemukan banyak kata-kata yang sebetulnya memiliki satu kata inti yang sama, yaitu sama-sama menenkan tentang pentingnya berpikir.

Berpikir adalah sesuatu yang sulit bagi sebagian orang, tetapi saya yakin itu adalah hal yang sangat sederhana dan sederhana..? Kenapa..? Karena berpikir itu geratis, ya itu jawaban saya. Ya dibandingkan mengeluarkan uang untuk membayar pajak, saya lebih suka berpikir untuk membayar pajak. Mengertikan maksud saya..?

Kita banyak menemui orang-orang di dalam hidup kita, mungkin satu, mungkin dua, atau mungkin dua puluh orang yang merugi banyak hanya karena tidak mau berpikir atau berpikir salah. Sering kali orang yang tidak atau salah berpikir membayar lebih besar dan mendapatkan lebih sedikit hanya karena masalahyang sama yang tertera di kalimat satu tadi, masalah apa..? Tentu masalah pikir memikir.

Berpikir Itu Sulit...?

Jika anda berkata berpikir itu sulit, anda bennar karena tidak semua orang itu mampu berpikir besar. Berpikir sebenarnya adalah hal yang umum, karena setiap saat dalam hidup kita kita lalui dengan berpikir. Tetapi yang menjadi masalahnya, tidak setiap saat dalam hidup kita dilalui dengan berpikir besar.

Pada kenyataannya hanya orang besarlah yang berpikiran besar. Kenapa..? Karena tidak semua orang dilatih, atau berlatih untuk berpikir besar.

Takut Untuk Berpikir Besar

Hal umum yang sering kita temui adalah banyak orang tidak mau berpikir besar, saya tidak tau berapa prosentasenya, yang jelas saya rasa di dunia ini tidak sampai 20 % penduduknya tidak dapat berpikir besar.

Sebagian dari kita mungkin sering mendengar kata "Ah, itu tidak basuk akal" atau "Ah, itu tidak mungkin" dan kata-kata sejenisnya yang membuat kita tidak mau berpikir besar. Dan sebetulnya itu telah menjadi kata yang mujarab untuk mengecilkan kita seperti mantra yang di katakan oleh tukang sihir untuk mengubah pangeran menjadi kodok yang kecil.

Seberapa Besarkah...?

Jika saya memberikan pertanyaan kepada anda, berapakah angka dari aset anda yang mungkin akan anda pilih karena kelogisannya dalam 10 tahun kedepan..?

Aset 100 juta...?
Aset 1 M
Aset 2 M
Atau Aset 1 T

Jika anda Menjawab Aset senilai 1 T Saya ucapkan selamat, anda telah lulus dalam berpikir besar.

Berpikir bukan masalah CARA tetapi KENAPA

Banyak orang didunia ini yang mengetahui cara untuk memanage perusahaan, tetapi tidak semuanya jadi manager, banyak orang yang sangat ahli di bidang disain tetapi tidak menjadi  disainer, dan banyak orang yang pandai bermain bola tetapi tidak menjadi pemain bola.

Apakah alasannya...?

Karena mereka hanya mengetahui caranya, tanpa mengetahui alasannya mengapa mereka harus melakukannya.

Banyak orang di dunia ini yang berhasil membesarkan orang lain di sekitarnya tetapi gagal untuk membesarkan dirinya sendiri. Seperti seorang direktur yang bergaji tinggi yang berhasil memimpin perusahaannya menjadi sangat-sangat besar, dan menciptakan kekayaannya untuk pemilik usahanya namun dia masih saja hidup dalam kemiskinan. Kenapa..? Karena dia belum menjadi orang besar. Kenapa..? Karena dia gagal untuk berpikir besar, Dan kenapa dia gagal berpikir besar..? Karena dia belum menemukan ilham untuk berpikir besar.


Terkadang kita tidak melakukan sesuatu jika kita tidak tau kenapa kita harus melakukannya :)

Salam hangat dan selamat membaca kembali :)

Saturday, April 21, 2012

Bermain Catur



Bertamu ke rumah seorang sahabat, dan setelah lama berbincang kami sedikit mengisi kekosongan dengan bermain catur sejenak. Saya bukanlah orang yang pandai bermain catur, ya saya bukanlah orang yang pandai bermain catur.

Saya sering memberikan memberikan nasehat kepada teman-teman saya, meskipun nasehat saya bodoh, sering kali teman-teman saya dapat memetik pelajaran dari nasehat saya itu. Atau kadang ada yang terpaku mendengar "kata-kata" bodoh saya. hehehe

Permainan catur pun dimulai, dan tanpa terasa kami sudah memasuki fase makan memakan. Saya sedang terhimpit, dan waktu itu yang saya punyai hanyalah nasehat saya.

Ketika pion dan benteng saya terancam, saya mengeluarkan sedikit nasehat saya kepadanya sambil melirik ke arah pion "Sesuatu yang besar dimulai dari yang kecil.". Dan entah kenapa dia malah memakan pion saya bukan benteng saya, ini konyol. Dan saya bertanya kepadanya, kenapa kamu tidak memakan benteng saya...? Lalu dia menjawab, saya lupa. Saya terdiam dan tersenyum, permainan kembali berjalan seperti normal kembali.

Dan tanpa sadarpun pion sayapun melesat dan mengancam sang rajanya dengan terselubung, akan tetapi ratu sayapun terancam. Tetapi meskipun begitu jika pion saya tidak ditangulangi maka saya yang akan menang.

Saya melihat dia berpikir dengan sangat seriusnya, lalu saya memecahkan ke seriusannya dengan berkata "Jika kita bisa mendapatkan yang lebih besar, kenapa pilih yang kecil..?". Dan lagi-lagi, dia tanpa sadar telah melakukan kesalahan besar dengan bersikap agresive memakan ratu bukan melindungi raja. Saya menghela sedikit nafas, dan berkata skak mat..!!

Lalu saya kembali menasehatinya, terkadang perkataan baik yang kamu ketahui atau yang kamu dengat bukanlah kata yang tepat untuk masalah yang sedang kau hadapi. Jadi, pakailah benda (otak) ini untuk menganalisanya lagi...

Apa yang anda pelajari...?

Friday, April 20, 2012

Rahasia dibalik Uang

Hampir semua orang yang saya temui di dunia ini mengalami rasa takut kehilangan uang, entah itu kaya ataupun miskin.

Saya tidak tau kenapa mereka bisa segitu takutnya, tetapi seperti yang dikatakan oleh para ahli, bahwa semakin besar tekanan dari rasa takut itu maka semakin besar energi yang dikeluarkan untuk menghilangkan rasa takut tersebut.

Tetapi masalahnya adalah, penyalah gunaan dari besarnya rasa takut itu sangat sering terjadi. Semua orang tahu bahwa disekitar kita tersedia banyak cara untuk mengatasi rasa takut kehilangan uang seperti menabung di bank, menyimpan dibawah kasur mungkin, ataupun banyak lagi. Tetap masalahnya adalah tidak banyak dari pilihan-pilihan tersebut yang tepat.

Kenapa...?

Karena pada faktanya semua hal itu tidak memberikan kita keamanan yang benar-benar aman.

Kenapa...?

Karena kalau mau boleh dibilang, tidak satu tempatpun di dunia ini yang memberikan keamanan terhadap uang anda. Karena tanpa dicuripun uang andapun bisa hilang, seperti misalnya besok anda jalan-jalan lalu ketabrak mobil, apa gak hilang duit anda buat berobat. Hehehehe

Rasa takut itu wajar, dan rasa takut itu real, dan akibat dari rasa takut itupun juga sangat real. Apa biasanya akibat dari rasa takut tersebut...?

Ya, bisa streess, bisa gila, bisa juga atau miring. SGM dong...? hehehe

Setiap Orang Berbeda

Salah satu karunia Tuhan yang terbesar adalah penciptaan beberapa kelompok sifat manusia yang berbeda, yaitu kelompok positif, dan kelompok negatif.

Apa yang membedakan kedua kelompok ini?

Secara umum tidak ada yang membedakan kedua kelompok ini kecuali sifat yang tergambarnya di namanya. Betul...?

Apa persamaan dari kedua kelompok ini?

Ya, sama-sama ingin hal positif. Karena menurut sepengetahuan saya, tidak ada satu orangpun didunia ini yang Ingin hal buruk menimpanya Termasuk uang mereka.

Uang itu tidak real

Saya mengetahui, bahwa hampir setiap orang di dunia ini berkerja untuk uang, tetapi masalahnya, tidak semua orang berkerja untuk uang yang real. Kita bisa melihat, bahwa tidak banyak uanga yang bisa di belanjakan, dan hampir semua uang berkurang nilainya setiap tahun, kenapa? Karena hampir semua uang itu tidak real. Uang - uang yang sekarang anda pegang di saku anda contohnya, uang yang kita kenal tersebut bukanlah uang yang real, uang itu hanyalah simbol dari uang real yang tidak akan pernah dapat terdefinisikan secara konsisten.

Jika benar uang itu adalah alat tukar (Ilmu Ekonomi), kenapa semua yang ada di bumi ini tidak bisa disebut dengan uang?

Jawab | Karena prilaku manusia yang aneh-aneh.... hehehe

Terus apa dong yang real...?

Yang real adalah adalah barang biasanya selalu dapat ditukar oleh uang, seperti makanan, minuman, rumah, besi, tanah, dan masih banyak lagi.

Uang adalah sebuah ide, dan ide mengenai uang adalah ide yang paling menyesatkan

Menurut Robert Kiyosaki, uang itu adalah sebua ide, dan ide itu berasal dari dua benda diantara kedua telinga anda. Itulah otak anda. Jika kita cermati kata-kata itu setidaknya menggambarkan sedikit gambaran mengenai uang yang sebenarnya.

Ya, saya setuju bahwa uang adalah sebuah ide, tetapi saya yakin ide tentang uang adalah ide yang sangat buruk. Dari masa kemasa manusia terus berkembang dan berubah secaya pemikiran dan kepercayaan. Pada zaman dulu, manusia mengenal proses jual beli melalu cara barter, dan seiring perkembangan zaman manusia menetapkan sebuah simbol dari alat tukar mereka dengan loga, seperti perek, almunium, besi dan lain-lain. zaman semakin berubah, dan begitu juga alat tukar mereka. Sekarang kita hidup di zaman yang menetapkan alat tukar atau alat transaksi jual beli kita dengan simbol uang, ya uang.

Uang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia pada umumnya di zaman sekarang. Bahkan terkadang, kita sangat membutuhkan uang untuk membuang air secara layak. hehehe

Tidak semua ide bernilai seperti uang. Berapakah harga yang harus anda keluarkan untuk mendapatkan sebuah sepeda? Saya tidak tau berapa harganya, tetapi saya tau dibutuhkan usaha dan uang untuk mendapatkannya, dan saya tahu bahwa sepeda itu hanya akan anda dapatkan jika nilai dari apa yang usahakan itu sama dengan ide dari sepeda itu. Dan hal itu hanyalah sebuah kesepakatan.

Tidak Sama Nilainya

Setiap uang adalah berharga, tetapi setiap uang tidaklah berharga tetap, dan celakanya, harga uang tidak pernah bergerak keatas, melain kebawah. Apakah artinya? Artinya adalah nilai dari sebuah selalu berkurang mesipun uangnya tidak berkurang.

Bersambung...

Rahasia dibalik Multi Level Marketing Palsu

Pemasaran berjenjang (bahasa Inggris: multi level marketing) adalah sistem penjualan yang memanfaatkan konsumen sebagai tenaga penyalur secara langsung. Harga barang yang ditawarkan di tingkat konsumen adalah harga produksi ditambah komisi yang menjadi hak konsumen karena secara tidak langsung telah membantu kelancaran distribusi.

Dengan kata lain, fokus utama sistem ini adalah penjualan produk secara langsung bukan perekrutan. Dang pengambilan keuntungannya tentu saja melalui penjualan produk bukan perekrutan.

Belakangan ini saya menemukan banyak sekali organisasi yang mengatakan dirinya bergerak dibidang MLM, tetapi hanya sedikit dari mereka yang menjalankan bisnisnya dengan cara yang seharusnya menunjukkan ciri khusus dari MLM. Saya tidak tau berapa banyak perusahaan yang bergerak dengan gerakan kacau seperti ini, tetapi saya sangat tahubahwa jumlahnya bukanlah jumlah yang sangat sedikit.

Sulitnya mencari penghasilan dan lemahnya pemikiran mengenai sebuah sistem membuat banyak orang dengan sistem ini. Apalagi dengan iming-iming keuntungan yang sangat besar, banyak orang masuk kedalam jaringan penipuan yang berkedok sebagai MLM dan akhirnya rusak secara mental bahkan fisik.

Apa yang biasanya di tawarkan MLM berbasir perekrutan, dan pembodohan...?

  1. .Keuntungan besar dalam waktu singkat
  2. .Keuntungan besar dalam waktu singkat
  3. .Keuntungan besar dalam waktu singkat
  4. .Keuntungan besar dalam waktu singkat
  5. .Keuntungan besar dalam waktu singkat




Kok isinya sama semua...?
Saya juga heran, kok isinya bisa sama semua....?

Kita kadang sering lupa, bahwa didunia ini pada hakekatnya tidak ada sesuatupun yang terbentuk secara instan, bahkan mie instanpun pada hakekatnya tidak instan. Saya ingin bertanya kepada masing-masing dari pembaca. Mungkin ini disadari oleh banyak orang, tetapi tidak disadari oleh mereka-mereka yang berpikiran rendah.

Penyebab utama orang terjebak dalam MLM Palsu

Penyebab utama terjerumusnya orang kedalam MLM palsu ini adalah adanya orang yang menciptakan MLM palsu ini. Saya tidak bohong loh :)

Tetapi ada permasalahan inti yang menjadi penyebab suksesnya penipuan berbasis MLM palsu ini. Yaitu penyalah gunaan ilmu yang berakibat pada kerugian orang banyak.

Ilmu apakah yang disalah gunakan tersebut, tentu saja ilmu yang kita maksud disini adalah ilmu pemasaran.

Ada dua hal yang menggerakkkan pasar, yaitu emosi takut dan serakah, ketika emosi ini sudah masuk kedalam diri kita maka kita sudah resmi masuk menjadi anggota budak dari emosi kita sendiri. Kita harusnya menguasai emosi kita, bukan kita kita yang dikuasai olehnya. Bodoh jika berpikir sebaliknya.

Saya tidak tau penyebab pastinya. Tetapi menurut pengamatan yang saya lakukan. Saya selalu dapat menemukan sesuatu yang serupa dalam hidup saya berkaitan dengan penipuan berkedok MLM. Yaitu mereka sama-sama lebih menargetkan orang-orang miskin, baik secara mental dan secara finansial. Kenapa? Karena mereka sadar, bahwa emosi serakahlah yang paling dominan dalam kehidupan ini.

So, masih mau ikutan...?

Thursday, April 19, 2012

Realistis VS Tidak Realistis Hanya Persoalan Konteks

Perlu digaris bawahi, bahwa apa yang terjadi di dalam hidup kita ini adalah real, atau dalam bahasa umumnya adalah benar-benar terjadi. Tetapi jika kita menengok lima puluh atau mungkin seratus, atau mungkin seribu tahun kebelakang, banyak hal yang tadinya dianggap tidak rea menjadi sangat-sangat real dimasa sekarang.

Jadi, pikiran mana yang akan membuat hidup kita lebih maju? Pikiran yang realistis, atau pikiran yang tidak realistis...?

Pertanyaan itu sering kali terbesit di dalam pikiran kita, atau mungkin hanya saya yang merasakannya. Di dalam hidup ini saya sering melihat orang yang berpikir secara tidak realisti hancur dalam hidupnya, tetapi saya juga menemukan banyak orang yang pikirannya tidak realistis namun berhasil dalam hidupnya.

Kebanyakan pemikir yang tidak realistis  yang menemukan kegagalan terjadi menemui kegagalan dalam hidupnya karena ketidak realistisannya bukan hanya dimiliki oleh fakta didalam pikiran orang lain tetapi juga dimiliki oleh fakta didalam pikiran dan tindakan-tindakan yang dia lakukan juga sangat tidak realistis sehingga semua hasilnya adalah tidak-tidak realistis.

Sedangkan dilain pihak, pihak pemikir yang tidak realistis namun menemui kesuksesan, adalah mereka yang punya cara-cara realistis yang dapat mengubah pikiran-pikiran atai ide-ide mereka yang tidak realistis, menjadi sangat real dan nyata.

Dan apakah pembeda besar antara kedua pola mereka?

Perbedaan terbesar diantara kedua jenis manusia ini adalah terletak pada konteksnya, pikiran mereka sama (tidak realistis) tetapi konteksnya sangat-sangat jauh berbeda.

Saya menemukan banyak perbedaan antara orang-orang yang sangat berhasil di dalam hidup mereka, mereka mampu membangun kekuatan finansialnya dimulai dari titik nol bahkan minus. Dan pada awalnya merekapun hanya menjadikan pikiran mereka untuk sukses hanya sebagai sesuatu hal yang sangat tidak realistis. Namun semuanya, kini menjadi sangat real dan sangat nyata, dan lagi-lagi konteks yang ada dibalik semua ini.


Pengetian Konteks

Didalam ilmu umum kita dapat mengartikan konteks sebagai suatu keadaan dimana sesuatu itu dapat benar-benar real terjadi. Dangan kata lain, ini adalah suatu fase dimana ide atau pikiran kita mendapat dukungan dari alam (konteks) sekitar kita. Dan ketika itu bertemu maka akan menciptakan suatu realita baru yang benar-benar real.

Dengan kata lain, konteks adalah sebuah wadah untuk kita mengeluarkan dunia real yang ada di dalam otak kita menuju dunia real yang dapat dinikmati semua orang.

Konteks adalah wadah bukan isi

Ibarat segelas air, konteks adalah wadah yang menaungi isi dari gelas tersebut. Dan seperti yang kita tau, air (isi) dari konteks kita tidak tidak pernah lebih banyak dari batas maximal wadahnya (konteks). Dan itu berarti, sangat-sangat mustahil jika kita memperbanyak isinya tanpa memperluas wadahnya.




Tuesday, April 17, 2012

3 peninggalan terburuk sekolah

Meskipun saya menyatakan bahwa saya sangat tidak menyukai sekolah tetapi puji syukur bahwa saya sempat  merasakan kehidupan sekolah. Dan atas pengalaman saya tersebut, saya menemukan beberapa sabotase pikiran yang terjadi secara berulang-ulang, sehingga membuat masa depan anak-anak ataumungkin kita mengalami beberapa problem yang cukup sulit untuk diperbaiki kembali.

Yang pertama adalah, ketakutan untuk berbuat salah. Apakah anda menyadari, bahwa sistem sekolah kita mendidik kita untuk tidak salah. Ya, sekolah kita melakukan hal itu hampir di setiap kesempatan yang kita miliki dengannya. Dan saya rasa tidak ada masalah dengan hal itu. 

Namun problemnya adalah, terletak dari cara mereka memperlakukan seorang murid ketika melakukan kesalahan. Mereka menanamkan bahwa melakukan kesalahan adalah hal yang buruk, memalukan, dan sangat mengecewakan, dan tanpa disadari ini membentuk prilaku yang pengecut pada sebagian besar orang hingga masa tuanya, baik mereka yang tergolong cerdas maupun bodoh.

Yang kedua adalah, sistem sekolah kita tidak mengajarkan kita untuk mencari jalan keluar sendiri, mereka hanya memberikan opsi kita tentang bagaimana cara menyelesaikan masalah. Saya menemukannya sejak saya SD sampai saya lulus Sekolah Menengah Atas, saya tidak tau tentang apa yang di ajarkan di Universitas. 

Nah, ketika kita sekolah, kita sering melihat rumus A dan Rumus B, serta hukum A dan hukum B, dan seterusnya. Kita tidak diberikan pilihan untuk menjawab semua masalah itu dengan cara kita sendiri. Dan itu artinya secara tidak sadar itu telah membuat kita kepada suatu pola pikir yang saya anggap sebagai pola pikir "PENYAKIT KRONIS". Pola itu adalah, MEMBACA > MENGHAFAL > MENJAWAB  dan yang seharusnya adalah PRAKTEK > MENGANALISA> MEMBACA > MENGANALISA.  Dan hal ini berdampak sangat krusial terhadap pola kehidupan mereka. Coba kita lihat disekitar kita, betapa banyak orang yang hidupnya hanya untuk membaca keadaan, lalu dia hafal atau ingat, dan hanya mengoceh tanpa melakukan apapun. Itulah sabotase yang paling terlihat jelas dalam kehidupan kita sehari-hari.

Yang ketiga adalah, kurangnya pendidikan emosional disekolah. Kita semua mengetahui, bahwa hampir sebagian besar keputusan atas tindakan yang kita lakukan adalah hasil dari pilihan yang diberikan emosi kita, bukan logika kita. Tetapi berita baiknya adalah, emosi kita juga sering dapat bersinergi dengan logika. Dan hal ini adalah hal yang sering tidak kita sadari.

Ada beberapa faktor yang membuat emosi kita terpisah dari logika kita. Ya itu ketika kita masuk dalam keadaan emosi-emosi negatif yang secara tidak sadar mauk kedalam pikiran kita. Emosi itu berupa rasa takut, serakah, nafsu, dan banyak lagi.

Dan celakanya, pengendalian atas emosi-esmosi buruk itu tidak di ajarkan disekolah. Dan tahukah anda itu sangat-sangat berpengaruh terhadap banyak kehidupan di dunia ini.

Coba lihat, betapa banyak orang yang hidup sampai sekarang karena logikanya dipatahkan oleh pikiran emosionalnya. Sebagai contoh adalah mereka para pegawai yang sekarang hidup miskin dan penuh penderitaan. Dahulu mereka memilih pekerjaannya bukan atas logikanya tetapi karena emosinya. Mereka takut kehilangan rasa aman, mereka kehilangan orangtua yang dulu pernah mengasuh mereka, dan mereka mencoba menggantika posisi orangtuanya dengan pekerjaannya.